Berubah Demi... Siapa?
Udah sejak lama saya bikin postingan di Kancut Keblenger, pengen riset soal pendapat orang... "apakah baik kalau kita berubah demi gebetan?" Saking lamanya postinganya ampe ilang tenggelem... bersama dengan HP saya *nangis lagi*
Jatuh cinta itu nyebelin banget. Ada beberapa orang yang nikmatin dan jadi bodoh (bukan secara intelektual tapi secara tindakan.Which is jadi kepedean, jadi nekat, jadi beda dan bahkan rela ngorbanin apa aja), ada beberapa orang yang nyangkal sampai gila kayak di manga-manga dimana kutu buku jatuh cinta sama cowok bandel dan akhirnya doi nyerah dan mengaku kalah dengan cinta. Yeaaah beybeeeh...
Ketika jatuh cinta, kita jadi aneh banget. Dan kadang ketika udah gak jatuh cinta, kita biasanya bakal bilang "dulu gue sebego ini?". Siapa yang pernah gitu? Saya pernah, dan seru banget. Nyari-nyari foto sama status lama untuk diketawain, karena dulu saya alay luar biasa.
Oke, cukup selfie-selfie pembunuh diatas.
Orang jatuh cinta itu selalu senang kalau ada di dekat orang yang dia suka. Kadang apapun dia lakuin untuk bisa deket sama orang yang dia cinta.
Menurut beberapa member Kancut Keblenger, ternyata berubah demi gebetan itu gak baik (silahkan linknya. Jawabannya bagus-bagus, makasih bantuan risetnya :) ). Menurut mereka semua, serentak, sebaiknya jadi diri sendiri.
Tapi gimana, kalau kita semua udah terlanjur...:
1. Berubah jadi beda, demi diterima sama dia
2. Jadi kebawa-bawa sifatnya dia
3. Berusaha ikutin selera dia demi bisa dapet pembicaraan
Seperti jawabanya kak Nadya Mega Permata sama kak Fanny Saufina Nurul Jannah, kalau cowok itu suka kita apa adanya. Entah cewek entah cowok.
Percayalah, kalau mereka itu suka sama kita yang gak apa adanya, karena mereka gak tahu kalau itu bukan diri kita yang sebenarnya. Mereka gak tahu. Dan seharusnya, cepat atau lambat mereka tahu. Karena sakit, ketika kita dicintai juga, tapi bukan diri kita yang dia cintai.
Tapi kadang ada, orang yang jatuh cinta sampai gak terasa kalau dia berubah, dan itu bukan keinginan dia sendiri. Kayak jawabannya kak Tristania 'Ainiyah:
Kalo aku pribadi sih kadang secara nggak sadar berusaha untuk menyukai apa yg gebetan sukai. Mencoba loh ya, jadi kalo emang nggak suka ya nggak usah dipaksain. Being yourself is better.
Kadang meski kita berubah, ketulusan adalah yang orang itu cari.
Sebagai orang yang berprinsip untuk pacaran sekali selamanya, saya sedang gak peduli sama yang namanya narik perhatian gebetan dan segala rupa tentang itu. Tapi suatu hari nanti saya pasti akan kayak begitu, mengingat jodoh emang datang sendiri, tapi chemistry enggak selalu.
Sebagai yang sering banget berubah jadi bukan diri sendiri karena gebetan, saya selalu paham. Tapi karena masih bocah, jujur aja, saya selalu ikutin apa yang dia suka dengan gembira riang. Kayak waktu saya suka sama Hunter x Hunter. Dia marah banget karena katanya saya sotoy. Terus saya beli komiknya pas udah terbit di Indonesia dan akhirnya saya banyak ngobrol sama dia.
Perubahan itu gak selalu baik, terutama demi orang yang kita sayang. Mungkin punya kesamaan dengan orang yang kita suka bikin kita inget sama dia dan bikin kita nyaman. Tapi kalau emang kita berbuat begitu karena paksaan, inget aja, menurut survey, kira-kira ada 5 orang yang sayang sama kita da mau mati demi kita.
Siapakah gerangan itu? Apa orang yang gak pernah kita perhatikan dan selalu peduli dan sayang kita apa adanya?
:)
Jatuh cinta itu nyebelin banget. Ada beberapa orang yang nikmatin dan jadi bodoh (bukan secara intelektual tapi secara tindakan.Which is jadi kepedean, jadi nekat, jadi beda dan bahkan rela ngorbanin apa aja), ada beberapa orang yang nyangkal sampai gila kayak di manga-manga dimana kutu buku jatuh cinta sama cowok bandel dan akhirnya doi nyerah dan mengaku kalah dengan cinta. Yeaaah beybeeeh...
Ketika jatuh cinta, kita jadi aneh banget. Dan kadang ketika udah gak jatuh cinta, kita biasanya bakal bilang "dulu gue sebego ini?". Siapa yang pernah gitu? Saya pernah, dan seru banget. Nyari-nyari foto sama status lama untuk diketawain, karena dulu saya alay luar biasa.
![]() |
| Iya iya shut up bocah... malu gue punya masa lalu begini |
![]() |
| Ini yang kanan semacam calon finalis American Next Top Model yang diusir satpam karena dikira ikan lohan (padahal aslinya mirip Lindsay Lohan *apaan lu tong?* |
Oke, cukup selfie-selfie pembunuh diatas.
Orang jatuh cinta itu selalu senang kalau ada di dekat orang yang dia suka. Kadang apapun dia lakuin untuk bisa deket sama orang yang dia cinta.
Menurut beberapa member Kancut Keblenger, ternyata berubah demi gebetan itu gak baik (silahkan linknya. Jawabannya bagus-bagus, makasih bantuan risetnya :) ). Menurut mereka semua, serentak, sebaiknya jadi diri sendiri.
Tapi gimana, kalau kita semua udah terlanjur...:
1. Berubah jadi beda, demi diterima sama dia
2. Jadi kebawa-bawa sifatnya dia
3. Berusaha ikutin selera dia demi bisa dapet pembicaraan
Seperti jawabanya kak Nadya Mega Permata sama kak Fanny Saufina Nurul Jannah, kalau cowok itu suka kita apa adanya. Entah cewek entah cowok.
Percayalah, kalau mereka itu suka sama kita yang gak apa adanya, karena mereka gak tahu kalau itu bukan diri kita yang sebenarnya. Mereka gak tahu. Dan seharusnya, cepat atau lambat mereka tahu. Karena sakit, ketika kita dicintai juga, tapi bukan diri kita yang dia cintai.
Tapi kadang ada, orang yang jatuh cinta sampai gak terasa kalau dia berubah, dan itu bukan keinginan dia sendiri. Kayak jawabannya kak Tristania 'Ainiyah:
Kalo aku pribadi sih kadang secara nggak sadar berusaha untuk menyukai apa yg gebetan sukai. Mencoba loh ya, jadi kalo emang nggak suka ya nggak usah dipaksain. Being yourself is better.
Kadang meski kita berubah, ketulusan adalah yang orang itu cari.
Sebagai orang yang berprinsip untuk pacaran sekali selamanya, saya sedang gak peduli sama yang namanya narik perhatian gebetan dan segala rupa tentang itu. Tapi suatu hari nanti saya pasti akan kayak begitu, mengingat jodoh emang datang sendiri, tapi chemistry enggak selalu.
Sebagai yang sering banget berubah jadi bukan diri sendiri karena gebetan, saya selalu paham. Tapi karena masih bocah, jujur aja, saya selalu ikutin apa yang dia suka dengan gembira riang. Kayak waktu saya suka sama Hunter x Hunter. Dia marah banget karena katanya saya sotoy. Terus saya beli komiknya pas udah terbit di Indonesia dan akhirnya saya banyak ngobrol sama dia.
Perubahan itu gak selalu baik, terutama demi orang yang kita sayang. Mungkin punya kesamaan dengan orang yang kita suka bikin kita inget sama dia dan bikin kita nyaman. Tapi kalau emang kita berbuat begitu karena paksaan, inget aja, menurut survey, kira-kira ada 5 orang yang sayang sama kita da mau mati demi kita.
Siapakah gerangan itu? Apa orang yang gak pernah kita perhatikan dan selalu peduli dan sayang kita apa adanya?
:)


berubah buat gebetan? gpp sih menurut gue. asal berubahnya emang ke hal positif yg lo sendiri juga perlukan, dan bermanfaat buat orang lain :)
BalasHapusSetidaknya berubah yang lebih baik dulu buat orang tua sebelum buat orang lain XD
BalasHapusPercaya dah, posisi mencintai itu jauh lebih sulit daripada posisi dicintai. Dan gue juga pernah ngalamin hal itu. Tidak selamanya perubahan itu ga baik, terkadang ada baiknya juga. Misal karna dia, kita jadi ikutin tentang politik (karena dia demennya sama politik). Nah dari situ pengetahuan kita jadi bertambah dan maju. Tapi kalo sekiranya dia nya suka hal-hal yang ga bener mending ngga usah dikejar lah yaw. Masih ada lebih dari sejuta cowo kok di Indonesia ini...
BalasHapus