I Wish I Dont Need 500 Days of Summer to Forget You

Terhitung dari tanggal 20 Maret, udah hampir 4 bulan gue belum bisa completely ngelupain mantan gue. Beda agama, that's why we broke up.

Sayang Tuhan? Ya, More than anything in life.

Tapi ternyata gak semudah itu melupakan kenangan yang membagi dua hati kita dari Tuhan selama hampir 6 bulan.

Kadang kalo denger lagu sedih keinget, denger lagu kenangan keinget.

Mau balikan lagi? Ogyah. Mualez. Semua bakal berakhir sama, semua bakal kayak baca buku dua kali. Can we fix things up? Yes we can. Tapi apa kita bener-bener mau memperbaiki semua? Idk. Gue egois, dia egois. This is not worked out, like my diet program xD


Film ini yang bikin gue sedih dan keinget lagi.

Summer, cewek yang gak percaya cinta karena hidupnya yang berat, milih HTS-an sama Tom dan nyakitin cowok ini dengan "I think we should stop seeing each other."

Tom ngerasa dia dan Summer punya banyaak banget kesamaan. "We were meant to be together but whyyy?! Kenapa lu putusin gue cuma karena hal kecil, sih? Rasanya kayak lo itu belahan jiwa gue. Gue sadar itu pas lo bilang lo suka The Smiths di lift kantor waktu itu."

Rasanya... kayak lo itu belahan jiwa gue. Gue sadar itu pas lo bilang kalau Hunger Games itu keren waktu awal kita kenal dulu.

Semua yang udah kita laluin ini, apa cuma becandaan?

"Tom, We're just friends."

"Chel, ini cuma pacaran, bukan pernikahan."

Now who's the villian?

Ya santai bos, ini cuma penggalauan. Gue udah compeletely terima soal putus-putusan ini kok. Gue cuma ga suka sama cowok bermulut gede kayak mantan gue dan cewek pemberi harapan kayak Summer. I hate that kind of folks. Gamau terikat tapi membuat kita merasa terikat.

So guys, dont be like my ex and Summer. Me and Tom has heart, remember?

Kadang omongan itu yang harus dipertanggungjawabkan, malah dianggap enteng.


Tapii... quotes di atas bikin gue sadar.

Cuma karena kita sama-sama suka Hunger Games dan Divergent (blah, kalo Divergent gue suka pas naksir ama dia), sama-sama suka Michael Buble, sama-sama suka musik slow tapi secara bersamaan suka EDM, sama-sama suka mie, sama-sama suka nulis dan baca... bukan berarti lo jodoh gue, cinta gue seumur idup dan belahan jiwa gue.

Pret lah.

Pokoknya gue benci, benci sama orang-orang yang mudah berkata dan berjanji. Mudah memahat kata dalam hati gue dan kemudian bilang "tapi ini semua cuma..." lalu pergi dengan membiarkan pahatan itu mengeluarkan darah.

Sekarang dia udah pergi dari gue. Mungkin after the summer is over... I'm gonna find my autumn.

But not now. Maybe 7 years later.

Ya, ya. Gue percaya.

Sebisa mungkin setelah tulisan ini gue akan merelakan. Dia cuma manusia dan bisa berkata-kata. Dan mungkin sama seperti Summer yang gak mau berkomitmen dan berujung nikah sama orang yang baru ia temui beberapa hari... mungkin dia akan mendapatkan apa yang gak dia dapat ketika bersama gue.

Ya, bisa gitu. Gue pun sama.

Dan seperti Tom juga, kini gue akan berkata pada si mantan, bahwa...


Gue sangat-sangat berharap lo bahagia tanpa gue, meski lu gak bisa nelepon gue untuk curhat, meski gue gak bisa ingetin lu minum obat, meski gue gak bisa ke kelas lu untuk nemenin lu baca buku dsb...

Sangat-sangat berharap that you're happy.

And someday when we're meet again... you'll see me with my autumn. Dont be sad, or sorry. That autumn will come someday. Cause when summer's end, autumn will never late to accompany me.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demam Blog dan Hidup Naik-Turun

Me After 1 Years

Yang Ngilang, Yang Gak Dikangenin