Senioritas, Junioritas, Absurditas.

Lagi rame banget yak update status di LINE yang bejibun likersnya soal adek kelas dan kakak kelas. Yang paling lucu adalah :

"Sekarang ga jaman lagi senioritas. Adanya junioritas! Hahatai!"

Berkaitan dengan kejadian yang gue alami saat ini.

Rasanya dunia mulai berubah di bawah kaki kita. Tepatnya di bawah kaki gue sih. Kenapa? Karena di bawah 1999 ada 2000.

Ada apa sama 2000? Apa karena itu awal milenium? Apa hubungannya sama tuyul milenium dan komputer pentium? Apakah Mbak Yul suka beli komputer pentium?

Maksudnya gini...

Mulai maraknya kata junioritas kentara di era ini alias saat anak-anak angkatan 2000 masuk SMA.

Sejujurnya gue suka kesel sama kakak-kakak kelas sensi ga jelas yang gila hormat. Dari mana sih lu tau dia gila hormat?

Nih, gue kasih tau aja. Barusan gue disindir di 7-11 karena kakak kelas pada duduk di lantai dan gue di kursi. Well, dari antara mereka gue cuma tau satu muka dan itu juga ga deket. Besides, gue dateng duluan. Daaan, dia bisa bilang sambil becanda "dek, kita pengen duduk dong! Lu pada mau di luar gak? Plis yaaa ya yaaa? Huhuhu!"

Kenapa? Terlalu gengsi buat ngomong sama adek kelas?

Lucu juga kalau dipikir-pikir.

Gue heran, kenapa di gereja gue bisa gue-lo dengan orang yang 3 tahun lebih tua dari gue, dan gue harus hidup di bawah ketiak orang-orang yang 1 tahun lebih tua dari gue di sekolah? Yang bahkan... ga mencontohkan hal-hal baik seperti temen-temen gue di gereja yang gue 'gue-elo'-in tanpa gue hilangkan rasa hormat gue sama mereka.

Squad gue sekarang isinya 3 adek kelas. 1 lagi pacar sahabat gue (dia tahun 2000 tapi kelas 11 so well dia ga bisa dibilang main sama brondong), 1 lagi anak 99 bulan Desember tapi gatau kenapa sekarang kelas 10 (mungkin karena faktor Desember kali ya), dan 1 lagi adalah anak lainnya yang mereka kenal saat gue lagi gaada di 7-11.

Well gue akui bahwa pacar sahabat gue ini sangat-sangat ga sopan. Gayanya senga, ngomongnya jahat, egois, suka sok emosi gajelas sebagai pembungkus ke-childish-an dia...

Dan sebenernya kalo ditanya "terus hel sahabat lu kan tahun 2000 dan beda 1 bulan sama dia. Kok karena dia kelas 11, lu ga minta dia hormatin lu? Dia nepak lu boleh, nendang lu boleh..."

Karena ternyata nendang, lu-gue, ngata-ngatain... itu bukan suatu tolok ukur untuk kata respect.

Let me teach you guys the different between respect and afraid.

Respect adalah di mana Anda menghormati keberadaan dan eksistensi seseorang. Oh dia manusia juga, oh dia di atas gue, oh dia punya hak hidup, oh dia punya wibawa, oh dia punya hati dan perasaan...

Afraid adalah di mana Anda takut dan gemetar terhadap seseorang. Takut salah berlaku, menutup diri dan gamau melakukan banyak kontak dengan mereka.

Junioritas sekarang semakin gila-gilaan. Di sekolah gue, khandmaen lah, gangerti lagi. Sebab gaada MOS di sekolah.

Jujur gue merasa MOS is useless kalo gaada kakak-kakak OSIS kaya di angkatan gue yang jutek, tapi nasehatin : "dek, sama guru ini yang sopan ya, dek. Dia jantungan," atau "dek lu jangan takut sama kita, tapi lu juga jangan gatau diri sama kita. Orang ada batasnya lah!"

Iya lu semua galakin kita. Tapi gaada main fisik dan gaada yang bikin kita takut. The way you treat--no. The way you serve us as a new student was SOOO nice.

Beda lah yang namanya asik, sok asik, dan kurang ajar.

Beda lah yang namanya menghimbau, menyindir, dan membully.

Tau diri lah jadi adek kelas.

Punya hati lah jadi kakak kelas.

Sekarang pertanyaannya gini. Semua ini cuma lingkaran setan yang gak jelas. Awalnya ada adek kelas kurang ajar. Kakak kelasnya bikin status. Trus temennya baca, dan terinfeksi virus sensi sama adek kelas yang tingkahnya bikin dia gak nyaman.

Jelas orang yang kulitnya alergian akan lebih gampang terinfeksi dibanding yang enggak. Adek kelas keceplos ngomong lo-gue dikit biar relaks langsung digalakin. Sensi to the max.

Sekarang kalo udah ada minset kalo anak tahun 2000 ke-bawah adalah anak-anak kurang ajar... mindset yang dibentuk sama status-status LINE gajelas dari orang-orang gajelas, gimana gak ada bully-bully-an?

Semua sindir-sindiran soal junioritas dan semua sensitifitas ini cuma bakal bikin mereka takut woy ama lu, bukannya bikin mereka respect sama lu. Ketakutan menimbulkan kebencian, percaya atau tidak.

Dan suatu hari nanti, bisa aja lo ditikam di jalan karena ketengilan lo sebagai kakak kelas sensi yang kebanyakan makan status LINE alay itu.

Tapi... junioritas itu SUNGGUHAN ADA.

Kenapa? Karena tulisan seperti tulisan gue di atas dan slogan-slogan stop bullying sudah disalahgunakan oleh oknum-oknum adik-adik gemay kita. Mereka merasa dibela, dilindungi, dan aman. Akhirnya mereka belagu, belagak, dan membalas dendam tanpa alasan jelas.

Ada yang memang dulu pernah dibully cuma karena salah jalan di depan kakak kelas atau suara ngakaknya dibilang ga sopan... ada.

Dan mereka balas dendam sama orang-orang yang bukan kakak kelas mereka yang dulu pernah bully mereka. Balas dendam buta.

Terus lo adek-adek gemay merasa dilindungi sama slogan stop bullying gitu?

You've been the bullyers. Lo ga jauh beda sama kakak-kakak yang dulu ngebully elo. Tingkah lo yang mencibir kalo kakak kelas lagi ngomong, lirikan jijik pas kakak kelas aneh yang ga secantik elo lewat di dekat lo, atau komentar-komentar jelek lo tentang kakak kelas lo.

Lo gaada bedanya sama mereka.

Sementara orang-orang yang dulu udah bully lo, sekarang udah jadi entah bintang iklan alat olahraga, entah jadi tukang parkir, entah jadi dropshipper pie susu keju (itu mah gue ya...), atau jadi model Victoria Secret. Mereka udah peduli setan sama dendam masa lalu lo sama mereka. Dan lo membalaskannya sama orang-orang yang ga tepat.

Atau... kalian cuma adek-adek kelas yang tersulut emosinya sama pengalaman temen, status-status gajelas di LINE soal pembullyan oleh kakak kelas, dan lain sebagainya?

Lucu juga.

Intinya, senioritas, junioritas... semuanya beneran ada.

And you have to keep this on your mind : respect is soo different with afraid.

Jangan heran kalo suatu hari lo lagi jalan terus ditikam sama orang bermasker naik motor gede karena ketengilan lo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demam Blog dan Hidup Naik-Turun

Me After 1 Years

Yang Ngilang, Yang Gak Dikangenin