Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Tanya Tanpa Tanda Tanya

Untuk teman. Apa kabar hari ini Sudah makankah Bagaimana PR-mu Apa sabunmu habis Apa sampomu tidak cocok dan rambutmu jadi rontok Dimana baju favoritmu, apa dia belum dicuci Siapa yang membuatmu kesal Apa kamu beradu mulut dengan kakakmu atau ibumu Tidak ada tanda tanya. Semua itu seperti mantra. Terus terucap bagai siksa. Tidak akan pernah ada jawaban atas tanya tanpa tanda tanya itu. Teman, selamat malam. Tanda tanya itu tidak akan pernah kutambahkan. Aku bukan siapapun yang kau perlu. Aku hanya sebentuk kehidupan penuh rasa penasaran, yang memiliki tangan sejahil Pandora. Aku hanya hibrida yang tidak tahu diri dan batas, lalu merantai diri sendiri dalam tanya. Setidaknya aku tahu kau baik ketika kau tersenyum. Setidaknya aku tahu kau sehat ketika kau berlari. Setidaknya aku tahu nilaimu bagus ketika kau tidak pulang terlambat bersama barisan remedial di kelasmu. Tapi... Mungkin bahkan kita bukan teman lagi. Bagimu aku hanya sebentuk kehidupan berstrata sama dengan ...

Teman

Aku rindu. Kali ini aku memaksakan diriku untuk mengembalikan semua. Semua status teman yang dahulu kita punya sebelum surat itu tiba di tanganmu. Aku rindu. Aku merasa ketika kita kembali menjadi teman, aku akan tahu batas, kita akan dekat kembali tanpa harus peduli apapun. Toh kita teman, kau bisa seperti itu pada perempuan lain. Aku rindu. Dahulu tidak seperti ini. Aku rindu. Dahulu aku tidak peduli. Dahulu aku menyukaimu searah, tidak peduli dibalas, karena aku suka tanpa dasar. Terus jatuh ke dalam bumi, tak berdasar. Aku rindu. Ketika kita BENAR-BENAR hanya teman. Bahkan aku rindu ketika aku belum menyukaimu. Aku rindu ketika aku bisa memukul bahumu dan punggungmu.  Aku rindu. Aku bisa membentakmu dan mendekatimu dengan tatapan tajam. Aku rindu. Sebaiknya memang seperti itu. Aku tidak tahu apa yang aku harapkan.   Aku rindu. Rindu temanku yang dulu. Rindu temanku yang tidak canggung meminta bantuan, tidak can...