Tanya Tanpa Tanda Tanya

Untuk teman.

Apa kabar hari ini
Sudah makankah
Bagaimana PR-mu
Apa sabunmu habis
Apa sampomu tidak cocok dan rambutmu jadi rontok
Dimana baju favoritmu, apa dia belum dicuci
Siapa yang membuatmu kesal
Apa kamu beradu mulut dengan kakakmu atau ibumu

Tidak ada tanda tanya. Semua itu seperti mantra. Terus terucap bagai siksa. Tidak akan pernah ada jawaban atas tanya tanpa tanda tanya itu.

Teman, selamat malam. Tanda tanya itu tidak akan pernah kutambahkan.

Aku bukan siapapun yang kau perlu.

Aku hanya sebentuk kehidupan penuh rasa penasaran, yang memiliki tangan sejahil Pandora.

Aku hanya hibrida yang tidak tahu diri dan batas, lalu merantai diri sendiri dalam tanya.

Setidaknya aku tahu kau baik ketika kau tersenyum. Setidaknya aku tahu kau sehat ketika kau berlari. Setidaknya aku tahu nilaimu bagus ketika kau tidak pulang terlambat bersama barisan remedial di kelasmu.

Tapi...

Mungkin bahkan kita bukan teman lagi.

Bagimu aku hanya sebentuk kehidupan berstrata sama dengan fungi atau bakteria. Meradang, dimana-mana dan patut dibasmi.

Atau mungkin ada sebentuk lilin dalam hatimu yang berkata sesuatu?

Jangan dengarkan.

(Dari seseorang yang mengambil rute terjauh dari rumah ke sekolah untuk sejenak seangkot denganmu, kemudian memperhatikan jalan selama 1 jam untuk melupakan wajahmu yang kelelahan sambil memeluk tas...

...kemudian sadar bahwa kamu tidak baik-baik saja)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demam Blog dan Hidup Naik-Turun

Me After 1 Years

Yang Ngilang, Yang Gak Dikangenin